Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 19:14:45【Resep】429 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(6144)
Artikel Terkait
- Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel
- SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi
- Mentan programkan hilirisasi kelapa, ngak ada lagi ekspor gelondongan
- Ibu Negara Brasil bagikan indikator penting untuk nilai kesuksesan MBG
- Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa
- Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan
- Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis
- Harga mahal, Bappenas: 40
Resep Populer
Rekomendasi

Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam

Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit

Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan

Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025

Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari

Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun

Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon

SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi